Sunny's Family

Hi, Warm Greetings from us.

It's South Sulawesi

Salah satu Destinasi Wisata yang menyimpan sejuta keindahan alam dan budaya.

It's East Java

Destinasi Wisata yang memiliki banyak surga tersembunyi

Magister Manajemen Unmer Malang 2019-1

Ayo Gabung Bersama Kami,Kuliah di Pascasarjana UNMER Malang.

contoh makalah pariwisata

BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala, yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan. Lebih dari itu pariwisata dengan ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan-permintaan dalam bentuk jasa-jasa dan persesdiaan-persediaan lain. Permintaan akan barangdan jasa ini terus meningkat sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia. Di negara-negara yang sedang berkembang akan terjadi perluasan lingkup kepentingan-kepentingan. Sedang di negara-negara yang sudah maju selain lingkup kepentingan yang luas, waktu luang pun bertambah dan banyak karena ditunjang oleh kenaikan pendapatan serta transportasi yang lancar dan cepat. Sejalan dengan itu terjadi pula peningkatan pendidikan, pengetahuan, dan kecerdasan di kalangan penduduk. Sebagai akibat perkembangan-perkembangan tersebut, motivasi-motivasi untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih kuat, lebih-lebih setelah ditunjang oleh kemajuan-kemajuan di bidang teknologi, hasrat untuk mengadakan perjalanan menjadi lebih mudah terpenuhi. Dan kita dapat menyaksikan betapa deras arus perjalanan manusia dalam rangka berwisata meski motivasi mereka kadangkala berbeda-beda. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau tumbuh sebesar 7.05% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bali memiliki banyak keunggulan dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Seperti diutarakan di awal sebelumnya,Bali dikenal dengan keindahan alam dan keunikan budayanya. Bali mengunggulkan produk pariwisatanya yang indah untuk memancing turis-turis local maupun mancanegara untuk datang ke Bali. Seperti contohnya, tempat-tempat pariwisata di Bali ialah Pantai Kuta, Tanah Lot, Pantai Sanur, Jimbranan, dan Nusa Dua sangat ramai di kunjungi orang tiap harinya. Hotel-hotel yang bernuansa pantai dan pedesaan banyak dibangun disana dari yang harga murah meriah seperti losmen-losmen hingga hotel berbintang lima dengan harga yang sangat menguras kocek. Selain itu, Bali dikenal juga dengan budayanya yang unik dan mengundang decak kagum bagi orang yang melihatnya seperti tari Kecak dan tari Pendet yang sangat fenomenal hingga ke dunia internasional. Di Bali juga banyak terdapat pusat-pusat kesenian daerahnya, salah satu tempatnya ialah di daerah Ubud.
Alasan Tanah Lot menjadi Daya Tarik Wisata pilihan kami karena ketertarikan pada keunikan dan semua detail yang ada pada Tanah Lot itu, yang mana Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.


2.      a.  Batasan Masalah
1.      Fasilitas wisata
2.      Aktivitas wisata
b.      Rumusan Masalah
1.      Fasilitas apa saja yang tersedia dalam Daya Tarik Wisata tersebut?
2.      Apa saja aktivitas yang bisa dilakukan dalam Daya Tarik Wisata tersebut?


3.      Tujuan Makalah
Sejalan dengan Rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui :
1.      Daya Tarik Wisata terpilih secara menyeluruh
2.      Fasilitas dan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan dalam Daya Tarik Wisata tersebut


BAB II
KAJIAN TEORI

1.      Kepariwisataan
Secara etimologi, Pariwisata berasal dari dua kata yaitu “Pari” yang berarti banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarrti “pergi”. Didalam kamus besar Indonesia Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan menurut UU no. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 1 ayat 4 yaitu keseluruhan kegiatan yang terkait dengan Pariwisata dan bersifat multi dimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam diBunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja,Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEANSementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan RRC berada di urutan pertama disusul Jepang,Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Perancis.
Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur olehKementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.


2.     Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata dapat diartikan suatu sarana dan prasarana yang harus disediakan oleh pengelola untuk kebutuhan wisatawan. Kebutuhan wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam atau keunika objek wisata melainkan memerlukan sarana dan prasarana wisata seperti akomodasi (sarana kebersihan, kesahatan, kemanan, komunikasi, tempat hiburan, hotel  / penginapan, restoran, dan toko cindera mata), transportasi (jalan alternatif,aspal, hotmik dan jalan setapak), kendaraan (angkutan umum, becak, ojeg dan sepeda) dan lain-lain (mushola, tempat parkir, MCK dan shelter ). Soekadijo ( 2000: 196 ),
Fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan wisatawan tersebut muncul dalam satu kesatuan yang saling terkait dan melengkapi satu sama lain, sehingga dalam suatu perjalanan wisata, seluruh komponen yang digunakan tidak dapat dipisahkan, tergantung pada karakteristik dan bentuk perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan.
Komponen fasilitas dan pelayanan perjalanan biasanya terdiri dari unsur alat transportasi, fasilitas akomodasi, fasilitas makan dan minum dan fasilitas penunjang lainnya yang bersifat spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan. Komponan ini tidak terlepas dari adanya komponen prasarana atau infrastuktur, yaitu suatu komponen yang menjamin bagi tersedianya kelengkapan fasilitas. Fasilitas transportasi baru dapat disediakan apabila ada jaminan bahwa prasarana jalan sudah tersedia, demikian juga fasilitas telekomunikasi dapat disediakan apabila prasana jaringan penghubung ke destinasi pariwisata tersebut sudah tersedia.


3.      Aktivitas Wisata
The World Tourism Organization (WTO), sebuah lembaga kajian dan  pendukung usaha wisata antar pemerintahan yang bermarkas di Madrid, mendefenisikan aktivitas wisata sebagai kegiatan manusia yang melakukan perjalanan (keluar dari lingkungan asalnya) untuk tidak lebih dari satu tahun berlibur, berdagang, atau urusan lainnya. Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan, atau apa motivasiwisatawan datang ke destinasi, yaitu keberadaan mereka di sana dalam waktu setengah hari sampai berminggu-minggu. Suatu pusat aktivitas misalnya suatu museum, yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dalam setengah hari di antara lama waktu kunjungan wisatanya. Aktivitas wisata suatu digerakkan oleh adanya atraksi wisata, terutama yang unik seperti: pantai, taman, bangunan bersejarah, topografi khas, ciri khas budaya, peristiwa lokal unik, dan lain-lain.
Aktivitas wisata adalah segala kegiatan yang dilakukan didalam maupun di luar atau di sekitar Daya Tarik Wisata. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan tersebut dapat berupa aktivitas wisata alam, aktivitas wisata petualangan, aktivitas wisata Rafting, aktivitas wisata budaya dan masih banyak lagi aktivitas lainnya.
Aktivitas pariwisata juga sering dilakukan oleh wisatawan yang sedang berlibur di suatu daerah tujuan wisata. Aktivitas pariwisata ini dilakukan seiring dengan penyaluran hobby atau bakat seperti Sight Seeing, Shopping, Spa/Relaxation, Cooking Class, Dancing Class serta Attending Culture events. Untuk pemenuhan kebutuhan fisik demi terpenuhinya kepuasan serta kesehatan jasmani dan rokhani seperti Cycling, Tracking, Jogging, Walking in The Rice Field. Diantara aktivitas tersebut di atas ternyata Walking in The RiceField mendapat apresiasi tertinggi yaitu sebanyak 32 responden (64%) dari 50 responden wisatawan Mancanrgara yang diambil sebagai sampel, kemudian disusul oleh aktivitas Attending Cuilture Events sebanyak 29 responden (58%), seterusnya disusul oleh kegiatan masing-masing Sight-Seeing sebanyak 26 responden (52%), Spa/Relaxation 24 (48%), Shopping 23 responden (46%), Cycling 14 (28%), Tracking 11(22%), Cooking Class 10 (20%), Jogging 9 (18%), Dancing Class 5(10%), Others (makan di restoran dan warung lokal) 2 responden (4%),dan terakhir juga 2 responden (4%) yaitu aktivitas Painting Class.
Dengan adanya beragam aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang berlibur di sana memungkinkan wisatawan tersebut akan tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata tersebut. Dengan tinggalnya mereka lebih lama dengan sendirinya uang yang mereka belanjakan disana lebih banyak, sehingga ini juga membawa keuntungan bagi daerah tujuan wisata tersebut untuk meraup dollar yang lebih banyak dan dengan sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat apabila segenap lapisan masyarakat dapat ikut ambil bagian dalam peluang tersebut sesuai dengan ketranpilan yang dimiliki. Aktivitas ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dikaitkan dengan teori motivasi yang disampaikan oleh Cooper maka aktivitas yang dilakukan terkait dengan tiga motivasi yaitu: physical motivation, interpersonal motivation dan status and prestige motivation.

                                                                             
BAB III
PEMBAHASAN

1.      Kepariwisataan di Bali
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 mGunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, BuyanTamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali laku dijual sebagai daerah wisata.
Ibu kota Bali adalah Kota Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni dan peristirahatan terletak di Kabupaten Gianyar, sedangkan KutaSanurSeminyak,Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa dll.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.
Budaya Bali
a.      Musik
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegoggamelan gong gedegamelan gambanggamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta music Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.

Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
b.      Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.

Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya BerutukSang Hyang Dedari,Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah GambuhTopeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
c.       Pakaian Daerah
Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya.
Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya.
d.      Peta Bali


2.      Fasilitas wisata di Tanah Lot
Tempat parkir di daerah Tanah Lot cukup luas dan bersih. Sementara itu, di sepanjang jalan dari area parkir menuju area pura, banyak berjejer art shop yang menjual berbagai macam hasil kerajinan setempat . Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan cendramata khas Bali seperti : Ukiran, Kaos, Daster, Kain Pantai, hingga Tatto temporar, dan banyak juga warung makan yang menawarkan aneka makanan dan minuman. Selain itu, masih banyak hal lain yang tersedia disana seperti fasilitas Pura, Restoran dan Money Changer di luar kawasan Tanah Lot.


3.      Aktivitas wisata di Tanah Lot
Di pura Tanah Lot diperingati Odalan 210 hari sekali, sama seperti pretensi lainnya di Bali. Hari raya ini waktunya berdekatan dengan seremoni Galungan dan Kuningan, yaitu pada hari Kudus Buda Cemeng Langkir. Ketika Odalan ini, Pura ini dipenuhi oleh orang yang akan bersembahyang.
Tempat menyaksikan sunset terbaik di Bali adalah Tanah Lot. Apalagi bila menyaksikannya di atas tebing tinggi pada pukul 17.00-18.30 WITA. Di atas tebing ini terdapat restoran-restoran kecil. Jadi, selain dapat menikmati estetika sunset, bisa juga menikmati lezatnya makanan yang disajikan restoran tersebut.
Disekitar Pura Tanah Lot, banyak pasangan yang melakukan foto buat pernikahan atau prewedding sebab arsitektur bangunan pura sangat mendukung kegiatan ini, ditambah dengan panorama alam yang latif di sore hari. Tidak heran jika banyak calon pengantin yang mengabadikan momen preweddingnya di Tanah Lot.
Memegang ekor ular penjaga pura sambil meletakkan uang koin di dasar air dan memanjatkan permohonan. adalah salah satu mitos yang berkembang disana.
Mencuci muka di Tirta Pabersih. Tirta Pabersihan atau Air Pabersih adalah sumber mata air tawar. Namun, jangan menyangka ini adalah sumber mata air tawar biasa, karena mata air ini sangatlah unik dengan keberadaannya yang berada ditengah pantai yang notabene memiliki tipe air asin. Menurut cerita, ini juga lah yang menjadi alasan mengapa pura Tanah Lot dibangun disana karena dianggap sebagai tempat yang suci.



BAB IV
PENUTUP

1.      Kesimpulan
1.      Fasilitas wisata
Pada umumnya fasilitas di daerah Tanah Lot terbilang cukup dan layak sebagaimana dengan fasilitas wisata pada Daya Tarik Wisata lain, ketersediaannya pun tidak perlu dikhawatirkan karena kuantitas dan kualitasnya terjamin cukup untuk kemungkinan jumlah pengunjung yang akan berkunjung.

2.      Aktivitas wisata
Setiap Daya Tarik Wisata mempunyai keunikan dan Daya Tarik tersendiri termasuk Tanah Lot. Di dalalm kawasan Tanah Lot itu kita juga dapat melakukan berbagai aktivitas sebagaimana dalam Daya Tarik Wisata lain, seperti  keindahan Sunset yang tidak mungkin sama dan tidak mungkin bisa didapatkan dalam Daya Tarik Wisata lain, Pura yang bisa menyatukan umat pada hari Raya sambil berlibur dan pemandangan atau background untuk foto prewedding. Tempat yang unik dan mungkin saja serupa dengan Daya Tarik Wisata lain, namun didalam kawasan ini merupakan kawasan Suci dan punya cerita sejarah yang tidak dapat ditemukan dalam Daya Tarik Wisata manapun.

2.      Saran
1.      Fasilitas Wisata
Meskipun fasilitas di dalam area Tanah Lot terbilang cukup, namun ada hal-hal yang sebaiknya dibenahi, khususnya masalah infrastruktur, agar diperluas agar akses kendaraan bisa menjadi lebih nyaman. Dan masalah Akomodasi yang sampai pada saat ini belum tersedia dalam area Tanah Lot sendiri, yang mana hanya tersedia di luar gerbang 1 Tanah Lot, agar kedepannya di dalam area ini disediakan demi kenyamanan pengunjung yang hendak bermalam di dalam area Tanah Lot.

2.      Aktivitas Wisata
Tanah Lot telah tercipta dengan keindahan alam yang begitu melimpah dan tidak dapat ditemukan di tempat lain, ada baiknya apabila pengunjung Tanah Lot senantiasa menjaga utamanya kebersihan dan keindahan serta mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam area Tanah Lot agar Tanah Lot dapat terus menjadi Destinasi pilihan untuk melukan kunjungan pariwisata kedepannya.

Fort Rotterdam, Wisata Sejarah dan Budaya di Sulawesi Selatan